Saat ini banyak anak-anak yang hidupnya dikendalikan oleh gadget mereka. Bahkan tidak hanya anak-anak, orangtua pun mulai tidak bisa lepas dengan telepon pintarnya. Mereka asik dengan gadgetnya masing-masing sehingga kurang menyadari keberadaan diri sendiri, orang lain, dan lingkungannya. Dampaknya dirasakan pada saat proses pembelajaran di kelas. Mereka menjadi kurang konsentrasi, cepat bosan, ingin serba cepat dan instan, sikap apatis, dan cuek. Hal ini menjadi keprihatinan di era teknologi, manusia justru dikendalikan oleh teknologi, kurang rasa kemanusiaanya.
Menjawab keprihatinan tersebut, Sekolah Tri Ratna melalui salah satu pilar pendidikannya, mindfulness, memiliki program rutin seperti retret hidup berkesadaran, day of mindfulness, meditasi pagi, mindfulness bell dan relaksasi. Terkait retret hidup berkesadaran, tahun ini dilaksanakan pada akhir Oktober sampai November 2019, bergantian dari unit SD, SMP, SMA, dan SMK. Kegiatannya dibimbing oleh Biku Sanggha dari Wihara Ekayana Arama.
Kegiatannya diisi dengan meditasi terapan yang sederhana, sehingga anak-anak senang dalam pelaksanaanya. Dari makan berkesadaran, mendengar berkesadaran, menyanyi berkesadaran, total relaksasi, menggambar berkesadaran, jalan berkesadaran, kerja berkesadaran, menonton berkesadaran, dan watering flower. Semua kegiatan dikemas menjadi kegiatan yang menyenangkan dan disesuaikan dengan tingkat usia.
Menurut Glenda, siswa SMK, ia mendapatkan pelajaran penting untuk menenangkan diri dan menyeimbangkan diri, yaitu dengan memperhatikan dengan penuh kesadaran napas masuk dan napas keluar. Ia menjadi lebih tenang, sabar, memahami diri sendiri, menghargai dan peduli orang lain. Metta, siswa SMP mengatakan bahwa ia menjadi lebih dekat, lebih peduli teman, lebih tenang, sabar, dan tidak tergantung dengan gadget. Vannesa juga mengungkapkan bahwa ia lebih menikmati kebersamaan dengan teman tanpa gadget, lebih tenang dan sabar. Setelah mengikuti retret, ia juga menerapkan breathing in dan breathing out setiap kali mendengar bunyi bel, atau ketika akan marah. Ketika ditanya tentang kegiatannya, ketiganya menjawab enak dan menyenangkan, terutama kegiatan makan berkesadaran.
Mindfulness merupakan salah satu pilar yang diterapkan Sekolah Tri Ratna untuk membangun karakter utama siswa, seperti self control (pengendalian diri), compassion (cinta kasih universal), environmental & social care (kepedulian). Dengan ini siswa-siswa membangun dan membentuk karakter-karakter positif yang sangat penting dalam menjalani kehidupannya.
Comments