top of page
Search
  • Writer's pictureadmin

Workshop Public Speaking Untuk Guru


Sebagai manusia yang merupakan makhluk sosial tentu hidup berdampingan dengan manusia lainnya, sehingga munculah interaksi antar manusia, antar individu. Dalam proses interaksinya, antar individu berkomunikasi untuk menyampaikan pesan. Komunikasi menjadi hal penting. Dan kemudian timbul berbagai pertanyaan. Apakah komunikasi hanya sekedar berbicara dengan lawan bicara? Bagaimana supaya komunikasi berhasil? Bagaimana komunikasi yang baik antara Guru dan siswa?


Untuk menjawab beberapa pertanyaan di atas, Sekolah Tri Ratna mengadakan sebuah workshop Public Speaking bertema “Teaching with Head and Heart” selama 2 hari untuk Guru dan Karyawan (6-7 Oktober 2018). Workshop yang menarik ini dibawakan oleh Komunikator No.1 Asia dan Presiden IPSA, Dr. Drs. Ponijan Liaw, M.Pd., CPS®.


Kegiatan diawali dengan perkenalan dari Mr. Po, panggilan akrab Dr. Ponijan Liaw, kemudian perkenalan peserta sekaligus Mr. Po menilai bagaimana cara berkomunikasi dari peserta. Kemudian Mr. Po menyajikan beberapa survei dari berbagai negara yang menyatakan bahwa komunikasi merupakan faktor penting untuk kesuksesan. Skill dalam berkomunikasi menduduki posisi teratas dalam berbagai survei tersebut.


Mr. Po juga menampilkan beberapa cara komunikasi dari pemimpin-pemimpin dunia seperti, Mahatma Gandhi, Martin Luther King Jr., Barack Obama, Nelson Mandela, Bung Karno, dan Joko Widodo. Menurut Mr. Po, para pemimpin dunia ini merupakan contoh-contoh yang baik dalam dunia public speaking, dan mereka mampu mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi yang baik.


Masuk pada inti dari workshop, Mr. Po menerangkan tentang aspek verbal dan nonverbal yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya dalam berkomunikasi. Aspek verbal meliputi pitch (ketinggian suara), intonasi, courtesy (kesopanan), tone (nada), dan understanding (pengertian). Sedangkan aspek nonverbal meliputi posture/gesture, eye contact, orientation, presentation, looks, expressions of emotion. Aspek nonverbal memberikan efek yang lebih baik dibandingkan aspek verbal.


Kemudian peserta diminta untuk membuat materi yang nantinya akan disampaikan di depan peserta yang lain sebagai ajang untuk mempraktikkan public speaking. Materi dibuat dalam bentuk peta dari pokok bahasan yang akan disampaikan. Menurut Mr. Po, materi yang disampaikan harus sesuai dengan kaidah teratur, terstruktur dan terukur. Sebelum materi disampaikan, Mr. Po dibantu asistennya memeriksa peta materi yang telah dibuat oleh peserta. Selanjutnya peserta praktik public speaking di depan peserta lain dan kemudian dinilai oleh Mr. Po. Dari praktik dan penilaian langsung dari Mr Po, banyak hal penting yang dapat dijadikan pelajaran untuk para peserta.


Acara workshop yang dibawakan Mr. Po ini sangat menarik serta dibawakan dengan gaya humor sehingga peserta tetap antusias sampai di ujung acara. Menurut Bapak Dwi, peserta terbaik dan guru di SD Tri Ratna, acaranya sangat menarik dan bermanfaat terlebih bagi para guru yang sering berkomunikasi dengan orangtua siswa, mendapatkan banyak perbendaharaan kata dan bahasa, serta melatih mental. Demikian juga dengan harapan pihak Yayasan yang diwakili Ibu Jenty, dengan adanya workshop ini, diharapkan para guru mendapatkan ilmu pengetahuan yang baik dan dapat meningkatkan kompetensi guru. (svs)

59 views
Asset_wa.png
bottom of page